Jumat, 22 Maret 2013

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


ILMU BUDAYA DASAR,  yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
            Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanitites, disamping tanggung jawab yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.

Hampir disetiap jaman seni dan sastra memegang peranan penting dalam the humanties.
Seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif. Seni lebih mudah berkomunikasi, karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isi maupun cara penyampaiannya.
Sastra mempergunakan bahasa, sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra juga mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi. . Sebab masalah kemanusiaan merupakan masalah yang sangat penting, yang perlu diperhatikan pula oleh mahasiswa.

Kesusastraan
Kesusastraan (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Menurut saya, hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan karena mengandung unsur-unsur bahasa. Alasannya karena sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan untuk menampung kegiatan manusia

Tujuan utama mata kuliah ini adalah supaya mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Prosa Fiksi
Sebagai bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita. Mau tidak mau karya sastra ini langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain dalam Prosa Fiksi mengandungg beberapa nilai yakni
Memberikan kesenangan
Memberikan informasi
Memberikan warisan cultural
Memberikan keseimbangan wawasan
Ilmu Budaya Dasar Yang Berhubungan dengan Puisi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsure dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan
Figura bahasa
Kata-kata yang ambiguitas
Kata-kata yang berjiwa
Kata-kata yang konotatif
Pengulangan
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan …
meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .
Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat. Elemen-elemen kearifan budaya lokal kita didominasi oleh ajaran

Adapun tujuan penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut
1. Makna hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi dengan kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik untuk orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dengan keinsafan social
Dalam puisi syarat dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Yaitu bisa berupa
-  Penderitaan
-  Perjuangan
-  Konflik
-  Pemberontakan terhadap hokum Tuhan
 Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.

Manusia Dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan adalah sebuah ikatan yang sulit untuk dipisahkan. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun, dilanjutkan oleh anak dan cucu-cucunya kelak, jadi budaya sangat sulit untuk dilupakan bagi kaum manusia, contohnya di indonesia, budaya disini adalah mengikuti adat istiadat timur tengah, yang diambil dari budaya agama islam, tapi budaya juga kadang bisa menghilang sejalan dengan adanya era globalisasi/modern.





Unsur-Unsur Pembangunan Manusia

Ada beberapa pandangan yang dapat di jadikan acuan penting untuk menjelaskan tentang unsure-unsur  yang membangun manusia, yakni:

1. Manusia terdiri dari empat unsure yang terkait, yakni:
a. Jasad     : bentuk fisik / badan / wujud kasar manusia yang nampak pada luarnya, dan bisa di raba, digambar, mau pun difoto dan juga dapat menempati ruangan
b. Hayat    : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh        : bimbingan dan pimpinan dari Tuhan, pola pikir yang bekerja secara spiritual dan kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
d. Nafas    : kesadaran tentang diri sendiri

2. Manusia sebagai suatu kepribadian, memiliki tiga unsur yaitu :
a. Id,  adalah susunan kepribadian atau  sikap yang paling primitif juga tidak berbentuk fisik,  Id dapat dikatakan sebagai libido murni, atau energy psikis  yang menunjukkan ciri  alami yang irrasional dan terkait dengan seks, yang secara tidak sengaja (instingtual) menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconscious), seperti hewan yang memiliki insting untuk bertahan hidup, bayi hewan liar contoh : harimau, walau sudah di pelihara manusia untuk waktu yg lama tanpa teman satu spesiesnya, tetap akan ada mempunyai insting membunuh untuk bertahan hidup, dan saat dipertemukan lawan jenisnya akan kawin dengan sendirinya J

b. Ego, merupakan struktur dari kepribadian yang sangat berbeda dengan Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.

c. Super ego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

Hakekat Manusia

Dalam menjalankan fungsinya di dunia, manusia juga memiliki hakikat tersendiri. Hakikat – hakikat itu yakni:
1. Manusia merupakann mahkluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Jika diuraikan satu persatu, tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, disentuh, dan dipegang.

2. Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahkluk-mahkluk lainnya. Kesempurnaan yang di maksud dalam konteks ini adalah terlihat dari adab dan budaya nya. Daya rasa dalam manusia terbagi menjadi dua, yakni perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan alami melalui pancaindera. Sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia.

Contoh – contoh dari perasaan rohani, yaitu:
a. Perasaan intelektual
b. Perasaan estetis
c. Perasaan etis
d. Perasaan diri
e. Perasaan social

3. Perasaan religious Manusia sebagai mahkluk biokultural, yaitu mahkluk hayati dan budayawi. Manusia adalah mahkluk yang saling tindak atau interaksi factor-faktor  hayati dan budayawi. Sebagai mahkluk hayati, manusia dapat dipelajari lewat ilmu anatomi, fisiologi, biokimia, dll. Namun, sebagai mahkluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi – segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi social, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa dan sebagainya.

4. Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan. Mempunyai kualitas dan martabat  karena kemampuan bekerja dan berkarya. Hidup manusia memiliki tiga taraf, yakni estetis, etis, dan religious.

Kepribadian Bangsa Timur

Saat pertama kali kita mendengar bangsa timur, maka yang pertama kali terlintas di pikiran kita adalah orang yang memiliki kulit sawo matang, atau berkulit putih, bermata sipit dan juga ciri-ciri fisik lain yang merupakan ciri khas dari bangsa timur atau orang-orang asia pada umumnya. 

Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.

Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat ramah, bersahabat, tidak individualis, dan saling tolong menolong satu sama lain. Bangsa timur pun umumnya memiliki sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Meskipun begitu, baru sedikit negara bangsa timur yang sudah maju perekonomiannya. Seperi Singapura, Korea dan Jepang. Selain itu, negara lain masih tertinggal.

Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata buddhayah yang berarti buddhi dan akal. Dari bahasa Latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah jadi dapat secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau dapat pula diartikansegala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya.

Definisi kebudayaan dari para tokoh
1. Melville j. Herkovits dan Bronislow Malinowski mengemukakan “cultural
determinism” yang artinya segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu, contoh:
masyarakat di pedesaan adalah masyarakat agraris karena kebanyakan
pekerjaannya bertani

2. Herkovits, Memandang kebudayaan sebagai “ super organic”. Artinya
kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus ,
meskipun manusai penghasil kebudayaan sudah silih berganti karena
kehidupan dan kematian tapi kebudayaan tetap hidup terus

3. Selo Soemardjan dan Soelaeman sumardi, Mengemukakan kebudayaan
sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
- hasil karya masyarakat
sepeti teknologi dan kebudayaan kebendaan
- hasil rasa ( yaitu yang meliputi jiwa manusia)
seperti mewujudkan segala akidah-akidah dan nilai-nilai social yang pelu
untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan , misalnya: agama,
ideology, kebatinan, kesinian, dan semua unsure yang merupakan hasil
ekspresi jiwa manusia
- hasil cipta
seperti filsafat dan ilmu pengetahuan

Unsur Unsur Budaya

Untuk mengenali kebudayaan lebih dalam, perlu dikenal masalah lain yang menyangkut tentang kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsur . C.Kluckhon  di dalam karyanya berjudul Universal Categoriesof Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :

Unsur kebudayaan besar(cultural universal): dikemukakan oleh C. Kluckhon ada 7

1.     Sistem religius (homo religius)
Merupakan produk manusia sebagai homo religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

2.     Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius)
Merupakan prodak manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

3.     Sistem pengetahuan (homo safiens)
Merupakan prodak manusia sebagai homo safiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.

4.     Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus)
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.

5.   Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber) Merupakan produk manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya.

6.      Sistem bahasa (homo longuens)
Merupakan produk manusia sebagai homo longuens.

7.      Sistem kesenian (homo aesteticus)
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukipi kebutuhan fisiknya maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya seperti perlunya pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.

Wujud Kebudayaan

1. Kompleks gagasan , konsep dan pikiran manusia
- sifatnya abstrak , tak dapat dilihat dan berpusat di kepala manusia
contoh : tata tertib ujian di Gunadarma, cita-cita Gunadarma dan
sebagainya, disebut system social

2. Kompleks aktifitas
- sifatnya kongkrit, berupa aktifitas manusia yang saling berinteraksi
contoh : karyawan yang sedang mengetik di ruangan kantor GunadarmaB disebut system social

3. Benda
- sifatnya kongkrit , berwujud kebendaan
contoh: sederetan buku-buku yang ada di perpustakaan

Orientasi Nilai Budaya

Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
1. Hakekat Hidup
2. Hakekat Hidup

3. Persepsi Manusia Tentang Waktu
4. Pandangan Terhadap Alam 
5. Hubungan Manusia Dengan Manusia 

Perubahan Kebudayaan

Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.

Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.

Kaitan Manusia Dan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.   Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.   Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3.   Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.

Kesimpulan : 

Kesimpulan Budaya sebagai hasil ciptaan dari manusia,merupakan salah satu elemen penting dalam sendi kehidupan.Terciptanya budaya,merupakan hasil pemikiran dari manusia,yang kadang tercipta tanpa direncanakan.Kita sebagai manusia juga harus bertanggungjawab atas budaya itu sendiri,agar tercipta suatu budaya yang positif.

Referensi :

http://ulfanurizqiindaha.blogspot.com/2011/10/manusia-dan-kebudayaan.html
http://nindy91.wordpress.com/2010/10/26/manusia-kebudayaan-dan-hubungannya/
http://teraiannia.wordpress.com/2011/02/23/tugas-ibd-manusia-dan-kebudayaan/
http://adiprassetio92.blogspot.com/2011/02/ilmu-budaya-dasar-mengenai-manusia-dan.html