Senin, 15 Juni 2015

Beberapa Kesalahan-Kesalahan Saat Wawancara Kerja & Tips Menjawab 18 Pertanyaan Tersulit Saat Wawancara

Beberapa Kesalahan-Kesalahan Saat Wawancara Kerja - Mungkin hal-hal ini terkesan sepele, tapi bisa berakibat tiak baik dari hasil wawancara kerjanya. Nah, buat anda yang sudah melamar kerja dan hendak memenuhi panggilan wawancara kerja, hindari beberapa kesalahan saat wawancara kerja berikut.

1. Datang Terlambat

Ini merupakan kesalahan paling umum yang dilakukan oleh pelamar kerja. Tepat waktu atau tidaknya Anda menunjukkan seberapa besar Anda menghargai kesempatan yg diberikan.
Macet?
Macet merupakan lagu lama kusut semwrawut yang tidak perlu anda nyanyikan. Kecuali terjadi musibah besar seperti banjir atau boom atom horshima-nagasaki. Ada banyak cara menghindari macet, misalnya dengan berangkat lebih awal atau menggunakan mode transportasi tertentu.

Kesasar?
Sebagai calon pelamar yang baik, kalo anda gak familiar dengan daerah kantor tempat wawancara kerja, sebaiknya lakukan survei sebelum hari-H. Alasan nyasar justru akan membuat anda terlihat seperti orang yang kurang persiapan.

Konfirmasi
Kalo anda tahu akan terlambat dari beberapa waktu sebelumnya sebaiknya hubungi pihak pewawancara kerja dan bicarakan situasi anda. Apakah memungkinkan dia untuk menunggu atau perlu dijadwalkan ulang. Sering kali pewawancara anda adalah orang dengan jadwal yg padat dan penting. Jangan pernah meremehkan situasi seperti ini kalo berniat mendapatkan pekerjaan dari perusahaan tersebut


                2. Buta Terhadap Informasi

Ini juga merupakan kesalahan umum yg sering dilakukan pelamar kerja terutama pada anak baru lulus. Karena semangatnya, lamaran ditebar ke mana-mana. Begitu ada panggilan, bisa jadi anda udah gak ingat lagi perusahaan apa yang memanggil anda. Dan konyolnya lagi, hal ini kemudian ditanyakan kepada si pewawancara. "Maaf ini perusahaan apa ya?", "Maaf saya lupa saya melamar di posisi apa ya di sini?"


                3. Diantar Pacar atau Mama

Melamar kerja menunjukkan anda mulai belajar sebagai pribadi yg mandiri. Berusaha mencari perkembangan karier dan penghasilan sendiri. Pada saat wawancara kerja kedewasaan dan profesionalitas anda juga akan dinilai. Tapi Hal ini pasti sering terjadi, pastinya pernah mendengar bahkan melihat sendiri kejadian seperti ini.

Membawa pacar atau mama pada saat wawancara kerja (ada yg ikut menunggu bersama di ruang tunggu bahkan gak sedikit yang terlihat mesra sama pacar) menimbulkan kesan anda gak bisa berdiri sendiri dan tergantung pada orang lain.

Tidak ada salahnya minta ditemani atau diantar. Tapi usahain agar mama atau si pacar bisa menunggu di tempat lain. Datanglah sendiri dengan percaya diri dan tampilkan kesan profesional yang bisa diandalkan agar menimbulkan poin positif. Siapa sih yg ingin mempekerjakan anak manja?


                4. Makan Permen Karet

Napas segar yang didapat setelah mengunyah permen karet memang bisa pendukung penampilan. Tapi sebelum anda masuk ke kantor pewawancara kerja sebaiknya buang permen karet anda. Kesan apa yg ingin anda tampilkan dengan berbicara sambil mengunyah permen karet? Walau perusahaan yang anda lamar bersifat santai tentu tidak ada salahnya menghargai si pewawancara dengan tampil sebaik mungkin.


                5. Bahasa Tubuh

Selain mengunyah permen karet, perlu diperhatikan juga bahasa tubuh apa aja yg perlu dihindari saat wawancara kerja. Mulai dari masuk ruangan wawancara dengan percaya diri dan senyum yang tulus, hindari gerakan dan posisi tangan yang bisa membuat si pewawancara tidak nyaman.

Duduklah dengan kedua kaki menyentuh lantai, jangan menggoyang-goyangkan kaki, terus menatap ke bawah, tidak melihat mata si pewawancara, atau malah menguap pada saat wawancara, itu merupakan beberapa bahasa tubuh yang perlu anda hindari.


                6. Sibuk dengan Ponsel

Ponsel anda bolak-balik berbunyi saat wawancara kerja. Pesan singkat sampai telepon masuk mewarnai proses wawancara anda. Percayalah, pewawancara anda akan merasa terganggu dan tidak dihargai. Anda pun tidak fokus. Anda akan dianggap sebagai orang yang kurang bisa menghargai orang lain dan sulit fokus pada hal penting.

Pada saat memasuki ruang wawancara kerja masukkan ponsel dan gadget ke dalam tas. Fokus pada pewawancara dan pertanyaannya. Tidak perlu sesekali merogoh kantong untuk memeriksa pesan yang masuk. Anda akan terlihat gak punya etika, meremehkan dan tidak menghargai si pewawancara.

Memberi kabar sama pacar atau orang tua bisa menunggu sampai proses wawancara selesai. Kalo anda sedang menunggu kabar yg super duper penting sampai tidak bisa menyimpan ponsel pastikan anda mengomunikasikannya dengan si pewawancara. Kalo dia tetap gak mengizinkan maka anda sebaiknya hormati keputusannya.


                7. Panik dan memberikan jawaban terbata-bata

Inilah alasan Anda harus melakukan persiapan yang matang sebelum wawancara kerja. Jika perlu lakukan simulasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan keluar dalam wawancara, sehingga Anda tak grogi. Satu hal lagi kiat untuk menghindari kepanikan dan jawaban terbata-bata adalah kejujuran. Jika yang Anda ungkapkan adalah sebuah kejujuran, pasti akan mudah mengutarakannya. Jangan sampai Anda dianggap tidak menguasai topik karena kegugupan Anda.


                8. Hindari topik sensitif


Sering kali pihak pewawancara melakukan obrolan santai untuk membuat suasana tak terlalu kaku. Untuk hal ini, lebih baik hindari topik-topik yang sensitif seperti politik, dan SARA. Bisa jadi pihak yang Anda sudutkan dalam topik obrolan tersebut memiliki hubungan dekat dengan si pewawancara — sehingga berpengaruh terhadap penilaiannya. Lebih baik pilih topik yang ringan juga netral.


                9. Hindari bergosip


Hobi bergosip bisa menjadi alasan Anda ditolak dari pekerjaan impian. Jadi jangan pernah mengajak orang yang mewawancara Anda untuk bergosip.


                10. Sok tahu

Jika di saat wawancara saja Anda sudah dinilai sok tahu dan tidak mau mendengarkan orang lain, jangan berharap Anda bisa diterima kerja. Perusahaan umumnya menginginkan orang-orang yang bisa bekerja dalam sebuah tim. Bukan orang sok pintar yang individualis. Jadi jangan pernah bersikap sok tahu.


# Kesalahan Sepele Saat Wawancara Kerja Lainnya:

    Cara berpakaian, bertindak, dan cara masuk ke pintu
    Tidak bersalaman dengan benar
    Tidak melakukan kontak mata
    Tidak tersenyum
    Tidak mengetahui profil perusahaan
    Memiliki postur tubuh yang jelek dan terlalu gelisah
    Kata-kata yang diucapkan
    Terlalu banyak menggerakkan tangan


# Empat cara agar sukses saat sesi Wawancara Kerja:

    Pertama, harus mengenal betul perusahaan tersebut
    Kedua, secara spesifik menjelaskan posisi yang ingin diisi
    Ketiga, menjelaskan kelebihan untuk posisi tersebut; dan
    Keempat, siap menjelaskan jenis pekerjaan kamu sebelumnya


Tips Menjawab 18 Pertanyaan Tersulit Saat Wawancara

                   Sudah bukan rahasia lagi kalau interview atau wawancara pekerjaan merupakan hal paling kritikal untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Karena itu, tentu Anda tahu bahwa Anda harus mempersiapkan diri Anda seprima mungkin, baik fisik dan mental. Ketok kali ini akan memberi Anda tips untuk menghadapi delapan belas pertanyaan yang paling umum dan tersulit dalam sebuah wawancara pekerjaan.

1. Beritahukan kami tentang diri Anda?
Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat subjek: tahun-tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir terakhir.

2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?
Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, trget, permasalahan, gaya managemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan. Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda meluangkan waktu mencari tahu tentang perusahaan tersebut, namun jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya tentang perusahaan tersebut, tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut, dan jangan memberikan jawaban negatif seperti “Saya tahu perusahaan anda mengalami problema-problema, itu alasan saya disini”. Tekankan keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.

3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?

Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal-hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah, dan

4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?

Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.

5. Mengapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan ini saam seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-kemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.

6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?
Berikan jawaban yang berkisar pada oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.

7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?
Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.

8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.

9. Berapa lama Anda akan bersama kami?
Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.

10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.

11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?
Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.

12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.

13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya-tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.

14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?
Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.

15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.

16. Berapa gaji yang Anda minta?
Ini pertanyaan yang mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka kisaran yang Anda yakin merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada pewawancara berapa kisaran pada pekerjaan sejenis. Jika Anda diberi pertanyaan ini dari awal wawancara, sebaiknya Anda mengelaknya dengan mengatakan Anda ingin tahu seberapa banyak tanggung jawab yang akan Anda pegang di perusahaan tersebut. Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan pekerjaannya namun jangan menjual standar Anda.

17. Apa target jangka panjang Anda?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda lagi-lagi diharuskan meneliti perusahaan tersebut dan mengetahui rencana dan/atau target mereka lalu memberikan jawaban yang singkron dengan milik perusahaan.

18. Seberapa sukses yang Anda rasa telah capai?
Berikan jawaban yang positif dan percaya diri, namun jangan memberikan jawaban yang berlebih. Jangan membuat pewawancara merasa Anda seorang yang suka membesar-besarkan sesuatu.


Referensi
Terima kasih untuk : http://bkk.ft.uny.ac.id/info/tips-menjawab-18-pertanyaan-tersulit-saat-wawancara.html
pintarpsikotes.blogspot.com/2014/10/beberapa-kesalahan-kesalahan-saat.html

Tips Membuat CV / Curriculum Vitae Yang Baik/Benar Dan Juga Menjual


 CV / Curriculum Vitae merupakan syarat dalam mengajukan lamaran pekerjaan. CV atau curriculum Vitae yang dalam bahasa indonesia disebut dengan daftar riwayat hidup adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman sesorang dan kualifikasi lainnya ( wikipedia). CV begitu penting terlebih untuk menjelaskan berbagai hal seperti nama, Tempat tanggal lahir, agama, no kontak yang bisa dihubungi.

Selain itu Contoh CV Atau Contoh Curriculum Vitae juga berfungsi untuk menjelaskan kepada pihak yang menggunakan CV tentang kemampuan kita, baik yang kita peroleh dari Pendidikan Formal maupun non formal, kemudian juga pengalaman organisasi serta pengalaman bekerja. Dengan adanya contoh CV maka diharapkan kita akan mendapatkan kepercayaan, tentu dengan didukung oleh surat - surat lain seperti ijazah serta sertifikat yang lain.


Dalam pratiknya, Contoh CV atau COntoh Curriculum Vitae kini mudah dijumpai karena biasanya sudah ada dalam bentuk jadi yang dijual di beberapa toko kertas atau forokopi, namun kekurangannya akan membuat kita dipandang kurang mampu membuat Contoh CV dan lagi format yang telah di sediakan masih terbilang masih kurang lengkap sehingga alangkah baiknya jika anda membuat sendiri CV atau curriculum Vitae dengan kata kata anda sendiri atau dengan meniru dari CV yang telah ada. 


 Contoh Curriculum Vitae (CV)
DATA PRIBADI
Nama: Syaifin Nuha
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Desember 1994
Alamat : Jl. Pahlawan Komaruddin Kp. Buaran RT 03 RW 003, Kec. Cakung, Kel. Cakung Barat, Jakarta Timur 13910
Alamat Email : syaifin.nuha145@gmail.com
Telepon : 089636277768
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Tinggi / Berat badan : 172 cm / 61 kg
Kesehatan : Baik Sekali
Kewarganegaraan : Indonesia

DATA PENDIDIKAN
SD : SDN Cakung Barat 07 Pagi Jakarta, 2000 – 2006
SLTP : SMP Al-Akhyar Jakarta, 2006 – 2009
SMA : SMKN 1 Jakarta, 2009 – 2012
Perguruan Tinggi : Universitas Gunadarma, 2012-2016
Fakultas / Jurusan : Ilmu Komputer & Tekhnik Informasi / Sistem Informasi
Konsentrasi : Sistem Informasi


PENGALAMAN KERJA 

Juli 2011 - Agustus 2011 : Praktek Kerja Lapangan (PKL), BANK INDONESIA Sudirman Jakarta Pusat
September 2011 - Oktober 2011 : Praktek Kerja Lapangan (PKL), PT. ADVAN DIGITAL Sunter Jakarta Utara
November 2011 - Januari 2011 : Praktek Kerja Lapangan (PKL), PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA Sunter Jakarta Utara

KEMAMPUAN
Presentasi dan Komunikasi

Program Komputer (Microsoft Office, Adobe Photoshop)
Software & Web Programming
Analisa Kasus
CV atau resume yang “menjual” 

                 Secara sederhana bisa diartikan sebagai CV atau resume yang dengan sukses “menjual” kemampuan dan kompetensi yang dimiliki teman-teman, sehingga meyakinkan orang yang membacanya (terutama dari pihak perusahaan atau headhunter) kalau teman-teman memang orang paling tepat yang mereka cari.

Sebetulnya membuat CV atau resume yang “menjual” itu tidak memerlukan ketrampilan khusus, jadi saya coba sharing dari pengalaman saya selama ini mengenai beberapa syarat yang hampir selalu dijumpai pada CV atau resume yang memiliki karakteristik dalam “menjual” kemampuan dan kompetensi pemiliknya.

            1. Rapi dan Mudah Dibaca

Ini syarat utama dari sebuah CV atau resume yang “menjual”, karena terus terang tidak ada yang lebih mengesalkan daripada membaca CV atau resume yang berantakan layout-nya.

Meskipun teman-teman memiliki kemampuan dan kompetensi yang sangat baik, tapi semua itu jadi percuma kalau orang yang membaca CV atau resume teman-teman mendadak jadi sakit mata ketika melihat huruf dengan ukuran abnormal, spasi yang terlalu rapat, ejaan bahasa Inggris yang salah atau margin kiri yang maju-mundur alias tidak konsisten.

           2. Memberikan Informasi Lengkap

CV atau resume yang “menjual” selalu memberikan informasi lengkap kepada orang yang membacanya. Mulai dari data pribadi, latar belakang pendidikan, riwayat pengalaman kerja, pelatihan yang pernah diikuti, sertifikasi (relevan) yang dimiliki dan kegiatan ekstra kurikuler yang aktif diikuti.


           3. Disajikan Secara Ringkas

Ini mungkin sedikit berlawanan dengan syarat nomor 2 diatas, tapi sebetulnya tidak. Maksud saya begini, CV atau resume yang “menjual” itu memang harus menyajikan informasi secara lengkap, tapi bukan berarti CV atau resume teman-teman panjangnya harus sampai 19 halaman (ini kisah nyata – sampai hari ini rekor CV terpanjang yang pernah saya baca panjangnya 19 halaman).

Bila bisa menyajikan informasi penting secara lengkap dalam beberapa lembar halaman tentunya akan sangat membantu, karena waktu yang dibutuhkan untuk membacanya juga jadi jauh lebih singkat.

Aturan sederhananya: jangan pernah membuat CV atau resume lebih dari 3 halaman!


           4. Konsistensi Karir

Sudah menjadi rahasia umum kalau satu hal ini adalah salah satu kunci penting yang menentukan untuk dihubungi oleh pihak perusahaan atau headhunter menuju tahapan rekrutmen berikutnya.

Contohnya begini, bila ada seorang engineer di sebuah perusahaan yang sejak awal karirnya memutuskan untuk menjadi spesialis dalam HSE (Health & Safety Environment) dan kemudian 7 tahun berikutnya ternyata dia masih menekuni spesialisasi yang sama, besar kemungkinan dia akan lebih diutamakan untuk direkrut daripada engineer lain dengan latar belakang HSE juga pada tahun-tahun awal, tapi kemudian beralih jalur ke bidang lain di tahun-tahun berikutnya.

Kenapa demikian? Karena secara jujur saya katakan, pihak perusahaan dan headhunter paling menyukai para spesialis seperti ini untuk mengisi setiap posisi yang lowong.


           5. Karir Progresif

Ketika teman-teman sudah menjadi spesialis di satu bidang, keputusan untuk menuju tahap rekrutmen berikut biasanya akan lebih mudah diambil oleh pihak perusahaan atau headhunter kalau teman-teman juga menjalani karir yang progresif.

Mengambil contoh diatas, bisa jadi engineer dengan spesialisasi HSE tersebut mengawali karirnya dari Field Officer, kemudian naik menjadi Team Coordinator, dan seterusnya sampai menduduki level-level jabatan diatasnya.

Kenapa karir progresif ini menjadi penting? Karena disinilah indikator paling nyata apakah teman-teman mampu memberikan performa kerja terbaik dalam spesialisasi yang dipilih — yang berarti pula mendapat ganjaran berupa promosi jabatan kalau memang berprestasi.


           6. Achievement

Jangan pernah ragu untuk mencantumkan achievement atau pencapaian prestasi yang diukir dalam tiap jabatan atau posisi yang ditempati sebelumnya. Inilah kesempatan terbaik untuk “menjual” bukti kemampuan dan kompetensi yang sesungguhnya kepada pihak perusahaan atau headhunter.


          7. Custom Made

Ini adalah rahasia yang paling jarang diketahui oleh banyak orang yang menyusun CV atau resume.

Yang dimaksud custom made disini adalah mengubah dan menyesuaikan CV atau resume agar sedapat mungkin menunjukkan kepada pihak perusahaan atau headhunter bahwa kemampuan dan kompetensi yang dimiliki teman-teman memang menyamai atau minimal mendekati job requirements yang dicari.

Sederhananya begini, kalau teman-teman melihat sebuah iklan lowongan kerja, disitu pasti disebutkan job requirements yang dibutuhkan. Nah, usahakan ubah dan sesuaikan CV atau resume teman-teman untuk menonjolkan kesan bahwa kemampuan dan kompetensi yang dimiliki memang memenuhi atau paling tidak mendekati job requirements tersebut.

Sangat disayangkan, masih sering sekali saya membaca CV atau resume yang terkesan ‘generik’ karena sama sekali tidak menonjolkan kemampuan dan kompetensi yang dipersyaratkan oleh job requirements. Kalau sudah begini, rasanya kecil pula kemungkinan CV atau resume teman-teman akan mendapatkan respon seperti yang diharapkan.

Kesimpulan: Ada baiknya untuk mulai memikirkan satu hal ini:

    “Kalau teman-teman sangat ingin bisa melewati tahapan pertama dari sebuah rekrutmen, tidak ada yang bisa dilakukan selain berusaha sebaik mungkin membuat CV atau resume yang “menjual” dan mampu meyakinkan pihak perusahaan atau headhunter mengenai kemampuan dan kompetensi yang dimiliki”


Referensi
Thanks to : http://bisnisrumahan19.blogspot.com/2014/06/contoh-cv-curriculum-vitae-yang-baik.html

http://www.tonfeb.com/2014/12/contoh-surat-lamaran-kerja-cv-terbaru-terbaik.html
http://suryosumarto.com/7-syarat-membuat-cv-atau-resume-yang-menjual/